Orang tua perlu teliti sebelum membelikan parfum untuk anak-anak, karena memang tak semua cocok untuk mereka. Beberapa aroma memiliki manfaat, seperti peppermint yang mampu menguatkan fokus, serta vanilla dan lavender yang menenangkan. Namun harus diperhatikan juga kandungan dan kadar keharumannya, jangan sampai terlalu keras dan berbalik menjadi berbahaya untuk anak-anak.
Tak pernah ada catatan yang benar-benar akurat mengenai sejarah awal munculnya produk wewangian anak. Banyak perdebatan terjadi ketika menyinggung produk wewangian untuk anak, terutama EDT dan parfum. Tak sedikit yang mempertanyakan fungsi sesungguhnya untuk anak. Lebih baik jangan menggunakan produk wewangian pada anak usia di bawah dua tahun. Untuk bayi dan anak-anak, disarankan menggunakan produk yang alami, bukan sintetis.
Jika produk tersebut mengandung bahan sintetis, bisa memicu reaksi alergi pada kulit dan mempengaruhi mood anak, akibatnya anak jadi rewel. Apalagi banyak masalah kesehatan anak yang baru terdeteksi secara akurat saat mereka berusia di atas dua tahun.
Benar jika dikatakan bahwa aroma terbaik untuk anak, terutama bayi, adalah aroma dirinya sendiri, dan tentunya aroma sang mama. Tapi, sedikit stimulasi pada indera penciuman anak juga bisa menjadi sesuatu yang menyenangkan. Penggunaan secara ringan dan bertanggung jawab bisa jadi solusinya.
Mungkin kita pun perlu mengubah cara pandang terhadap wewangian, bukan sebagai cara agar anak selalu wangi, tetapi lebih kepada memberikan kesempatan bagi hidung mungilnya untuk menjelajahi sesuatu yang baru.
Perlukah Anak Memakai Parfum?
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar